Seiring bertambahnya usia, perubahan tubuh mempengaruhi kebutuhan gizi lansia. Pemenuhan gizi membantu adaptasi, menjaga kesehatan, dan memperpanjang usia.
Menu Sehati menyediakan 4 fitur utama, diantaranya :

Ketua Tim Pemberdayaan dan Pembinaan Lansia Sehati
Dosen dan koordinator di Poltekkes Kemenkes Semarang yang memegang peran strategis dalam pengabdian masyarakat, PKN-IPC, dan praktikum keperawatan, khususnya pada bidang keperawatan gerontik. Ia juga berkontribusi dalam publikasi ilmiah dan penguatan integritas institusi melalui keterlibatan dalam zona bebas korupsi.

Koordinator Tim Pemberdayaan dan Pembinaan Lansia Sehati
Sosok akademisi yang kuat di bidang radiologi diagnostik mulai dari pendidikan hingga penelitian dan pembelajaran klinis yang kemudian melangkah ke posisi strategis di Kemenkes sebagai Direktur Farmasi & Alkes. Selain pengalaman di ranah kelembagaan dan administrasi akademik, beliau aktif terlibat dalam organisasi profesi serta mendorong inovasi dalam teknologi dan pendidikan kesehatan.

Anggota Pemberdayaan dan Pembinaan Lansia Sehati
Dosen yang mengajar di Jurusan Teknik Radiodiagnostik & Radioterapi Poltekkes Semarang. Dengan latar belakang pendidikan doktoral dari Universitas Diponegoro, beliau aktif dalam pengajaran tugas akhir, epidemiologi, teknik radiografi, dan manajemen radiologi. Ia juga turut aktif dan berkontribusi dalam publikasi ilmiah, termasuk riset MRU berbasis kopi.

Anggota Pemberdayaan dan Pembinaan Lansia Sehati
Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi dan menganalisis aspek-aspek penting dari menu sehat dan informasi lainnya.
Dosen Poltekkes Kemenkes Semarang yang sejak 2017 aktif membina komunitas lansia melalui kegiatan promotif dan preventif, khususnya edukasi gizi seimbang dan kesehatan otak. Ia merancang program “Isi Piringku” untuk lansia, pelatihan kader, serta edukasi sederhana tentang MRI otak sebagai deteksi dini demensia, yang kemudian dituangkan dalam booklet dan buku saku berhak cipta nasional. Pendekatan terpadu antara gizi, aktivitas fisik, dan edukasi neuroimaging ini menjadi kontribusinya dalam mendukung transformasi layanan kesehatan primer berbasis masyarakat.